Tahun-tahun sekarang entah karena alasan latah
atau cuma sekadar meramaikan dunia pasar kendaraan khususnya roda dua, banyak
club-club motor menjamur diberbagai daerah.Mulai dari club yang dibawah bendera
pabrikan (masing-masing jenis kendaraan) hingga yang berdasarkan hobi atau
sekedar perkumpulan. Bahkan tiap daerah pun sudah memiliki ratusan club atau
community motor. Walaupun begitu, masih banyak orang yang salah pengertian
terhadap kehadiran club motor. Banyak masyarakat awam yang menyamakan club
motor yang secara keseluruhan isinya orang-orang baik tetapi dicap sebagai geng
motor yang anarkis. Walaupun dari segi perkumpulan mereka sama namun secara
organisasi mereka memiliki tujuan yang berbeda.
Akhir – akhir ini banyak kabar diberitakan bahwa
kemunculan geng motor yang terjadi di wilayah Jawa Barat dan Jakarta cukup meresahkan masyarakat.
Pasalnya, mereka beraksi tidak hanya melakukan tindak kekerasan bahkan hingga
melakukan tindak pembunuhan yang telah menewaskan salah satu anggota TNI AL di
Jakarta beberapa waktu lalu. Tidak hanya sampai disitu, pada tahun 2009 lalu,
masyarakat dihebohkan dengan penayangan sebuah video tentang perekrutan anggota
geng motor. Dalam video tersebut para calon anggota dibawa di suatu tempat yang
sebelumnya tempat tersebut tidak diketahui calon anggota geng motor tersebut,
dan yang paling mengejutkan calon anggota geng motor tersebut masih menyandang
sebagai siswa pelajar dan masih dibawah umur. Hal tersebut cukup membuat resah
kepada masyarakat maupun para orang tua yang melihat anaknya terjerumus dalam
sebuah perkumpulan yang malah tidak memberikan nilai positif sama sekali.
Kemunculan geng motor disebabkan oleh tiga faktor
utama yaitu balap liar, taruhan atau judi, dan tawuran antar geng. ketiga
faktor tersebut merupakan awal dari pemicu tindak kekerasan dan juga pembunuhan
dimana apabila salah satu rekan mereka menerima tindak kekerasan dari geng lain
maka geng yang lainnya merasa tidak terima dan akan melakukan pembalasan yang
tidak ada ujung penyelesaiannya. Dengan adanya aksi geng motor tersebut menjadi
PR bagi pihak kepolisian untuk mengusut tuntas aksi geng motor yang terjadi di
beebrapa daerah yang juga dapat meresakan masyarakat.
Saat ini kemunculan geng-geng motor sudah berada dalam
taraf yang cukup membahayakan, tak segan - segan mereka tawuran dan tak merasa
berdosa para geng tersebut untuk melakukan tindak pembunuhan. sementara itu,
para pengendara motor yang tergabung dalam sebuah wadah resmi yaitu club,
secara tidak langsung juga akan terkena imbasnya. Pasalnya, walaupun sama –
sama mengendari sepeda motor dan juga tergabung dalam perkumpulan kendaraan
roda dua namun perbedaannya adalah mereka yang tergabung dalam club memiliki
keangotaan yang jelas dan memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) serta tercatat dalam kepolisian atau wadah dari perkumpulan club
motor.
Mereka juga tidak melakukan tidankan anarkis seperti yang
dilakukan oleh geng motor. Selain itu, club motor biasanya beranggotakan oleh
orang-orang yang mempunyai hobi motor. Biasanya berada dibawah bendera pabrikan
motor dan mempunyai nama dengan embel-embel pabrikan. Kegiatan club motor lebih
mendasar ke arah kampanye safety riding (aman berkendara) dan kegiatan sosial
seperti melakukan aksi donor darah dan juga bakti sosial kepada yatim piatu dan
juga korban bencana. Walaupun anggota club motor sering kumpul – kumpul alais
nongkrong dalam jumlah yang cukup banyak namun hal tersebut tidak dikonotasikan
sebagai nongkrong yang negatif karena mereka berkumpul hanya untuk saling sharing atau ngobrol tentang
permasalahan yang sering muncul pada kendaraan yang mereka tunggangi sekaligus
sebagai ajang silahturahmi kepada club motor lain yang kebetulan melintas.
Terkait pelantikan anggota baru baisanya anggota club tidak melakukan tindak
kekerasan seperti yang dialkukan oleh geng motor bahkan justru para calon
anggota tersebut dibekali ilmu tentang cara aman berkendara di jalan raya serta
mematuhi peraturan rambu – rambu lalu lintas. Hal ini sangat bertentangan
dengan kegiatan yang dilakukan oleh geng motor. Mudah mencirikan club motor,
karena salah satu ciri mereka yaitu tidak ugal-ugalan dijalan walaupun masih
ada club-club motor yang masih memiliki sifat arogan serta pengetahuan berlalu
lintas yang minim. Harga diri club motor lebih terhina bila kedapatan
anggotanya tidak tertib dijalan raya dan tidak dianjurkan memecahkan masalah
dengan baku
hantam tetapi lebih fleksibel dan bermusyawarah bila ada masalah di jalan atau
dalam perkumpulan.
Lain halnya dengan motor community alias komunitas
motor. Mereka ini memang tidak jauh beda dengan club motor, sama-sama tidak
melakukan kegiatan yang berbau rusuh dan tawuran. Namun dari segi peraturan dan
safety riding, komunitas motor berbeda jelas dengan club dan hanya lebih
mengandalkan kegiatan touring tanpa embel-embel dari pabrikan motor. Biasanya
community ini terdiri dari berbagai tipe dan merek motor, bebas dan berbagai
amcam aliran semuanya ada. Ketika mereka berkumpul mereka lebih mengedepankan
solidaritas, apapun motornya yang penting mereka mau solid dan bisa diajak
untuk bekerjasama. Beberapa anggotanya hanya sekedar komunitas, dan biasanya
terbentuk karena sering kumpul bareng dan berdasarkan keinginan membangun
sebuah wadah bila ingin melakukan suatu kegiatan seperti touring dan juga acara
internal komunitas. Angka pertumbuhan antara club motor dengan community tidak
begitu jauh, masing-masing sama banyak. Kalau berada dijalan raya ada yang
masih ugal-ugalan dan arogan tapi tidak jaranglah anak community yang lebih
tertib dijalan raya dibanding anak club motor itu sendiri.(entung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar